Postingan

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran  oleh : Kibtiyah SR_CGP Angkatan 5_Kab. Jepara ·    Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Filosofi Pratap Triloka: 1.     Ing ngarso sung tuladha 2.     Ing madya mangun karsa 3.     Tut wuri handayani Berarti bahwa pendidik harus dapat mengambil keputusan yang efektif, kreatif, kritis, sehingga dapat dijadikan contoh serta mendorong murid untuk lebih bersemangat dalam proses pembelajaran di sekolah.   ·     Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai guru penggerak : 1.     Mandiri 2.     Kolaboratif 3.     Reflektif 4.     Kreatif 5.     Berpihak pada murid Pemimpin pembelajaran akan menciptakan lingkungan belajar yang

Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

Gambar
“Membentuk Budaya Positif Dengan Keyakinan Kelas” Oleh Kibtiyah Sri Rahayu_CGP Angkatan 5_SMPN 4 Jepara   A.     Latar Belakang Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggungjawab. Dalam menciptakan budaya positif di sekolah tersebut diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak-pihak baik yang ada baik dari dalam maupun dari luar sekolah, antara lain: kepala Sekolah, rekan guru, murid dan orang tua serta lembaga kemasyarakatan lainnya yang dapat mendukung pelaksanaan budaya positif. Budaya positif dilaksanakan sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan adalah tempat bersemainya benih-benih kebudayaan yang dapat   menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kod

Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

  Refleksi Dwi Mingguan  Modul 1.3 Visi Guru Penggerak oleh Kibtiyah SR_CGP Angkatan 5_SMPN 4 Jepara Pembelajaran modul 1.3 Visi Guru Penggerak ini mulai kami pelajari pada tanggal 1 Agustus 2022 setelah sebelumnya LMS tidak bisa di akses selama kurang lebih satu bulan dikarenakan pergantian pendamping dari P4TK Matematika ke BBGP Jawa Tengah. Awalnya saya merasa khawatir tidak bisa mengikuti karena pendidikan guru penggerak ini sempat off untuk beberapa waktu, namun setelah pendidikan dimulai kembali ternyata saya bisa mengikuti dengan baik.  Dalam refleksi dwi mingguan modul 1.3 ini, akan coba saya sampaikan menggunakan model 1 yaitu dengan 4F (Facts, Feelings, Findings, Future). Facts : Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini Pada minggu ini, CGP mempelajari materi modul 1.3 Visi Guru Penggerak yang dimulai dari mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demostrasi kontekstual, elaborasi pemahaman bersama instruktur, koneksi antar materi dan melak

Koneksi Antar Materi Modul 1.2

Nilai dan Peran Guru Penggerak Oleh  Kibtiyah Sri Rahayu, S. Pd CGP Angkatan 5_SMPN 4 Jepara, Jawa Tengah Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan    Setelah mempelajari modul 1.1 dan 1.2 ini momen yang mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah peran guru dalam dunia Pendidikan yang sebetulnya adalah menuntun siswa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pembelajaran terjadi tidak hanya sekedar transfer pengetahuan saja, tetapi juga transfer keterampilan hingga transfer nilai-nilai kehidupan dan keagamaan yang pada akhirnya mengarah kepada pembentukan karakter anak. dalam proses pendidikan tidak lepas dari nilai dan peran guru penggerak yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas.    Keterkaitan antara modul 1.1 dan modul 1.2 bahwa dalam filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai kes